TARGET??

2011

Sampai dengan tahun ini aku tak pernah punya rencana ataupun target dalam hidup, bahkan cita-cita pun aku sulit untuk menentukan pilihan.

Tahun ini umurku (ternyata) akan menginjak angka 27 tahun. Aku masih merasa seperti remaja dan belum cukup dewasa untuk memikirkan hal-hal yang rumit sampai dengan hari ini, dengan sangat mengejutkan ibuku bertanya dengan setengah tertawa “Teman-temanmu sudah menikah dan punya anak.. Gimana rencanamu? Kapan targetmu? Kok sekarang malah gak punya pacar”

Aku merasa geli dan konyol saat pertanyaan itu terlontar. Seperti anak SMA yang ditanya ibunya tentang laki-laki yang akan jadi pendamping hidup selamanya, canggung dan aneh.

Aku teringat perbincangan ku dengan seseorang mengenai target. Target makan, target hidup dan target menikah. Saat itu aku juga merasa geli, karena menikah adalah jauh dari angan-anganku dalam waktu dekat. Seolah aku masih punya waktu 10 tahun lagi untuk menjalani hidup bahagiaku sebagai seorang lajang.

Saat ini mungkin waktu yang tepat buatku untuk menetapkan keinginanku untuk hal yang satu itu. Ketakutan-ketakutan akan sakit yang mungkin terjadi dalam pernikahan mungkin memang sudah waktunya untuk dikesampingkan.

“Gimana kalau dia melukaiku?”

“Gimana kalau dia selingkuh”

“Gimana kalau dia meninggalkan aku?”

“Gimana kalau dia mati?”

Jawaban dari semua pertanyaan tadi (mungkin) adalah akhir dari hidupku, akhir dari duniaku.

Tapi mungkin juga aku bakal menyesali hidupku kelak andai pertanyaan-pertanyaan itu terus menjadi tembok penghalang untuk jalanku.

I gotta risk love or end up misserable and lonely.

Lalu sekarang, pertanyaan paling mendasar adalah, dimana lelaki yang tepat? Gimana cara menemukannya? Siapa dia?

Mencari pasangan hidup jauh lebih sulit dari menemukan sepasang sepatu yang cocok untuk kaki, mencari sebuah gaun yang sesuai dengan bentuk tubuh, menentukan potongan rambut yang pantas dengan bentuk wajah, menetapkan kosmetik yang tepat dengan jenis kulit atau memperoleh barang kualitas nomer satu dengan harga diskon super *kok makin gak relevan?*

Saat ada seseorang yang mencintai dengan tulus, kita (mungkin) menghindar dan lari sejauh mungkin darinya. Dan saat kita mencintai seseorang, (mungkin) orang itu tidak benar-benar tulus mencintai kita.

Ahhhhh... susahnyaa...

Mikir berat malah bikin ngantuk..

Tidoorrrr ajaa... ^,^

Featured Post