Sakit yang kuderita tidak merusak dagingku,
tapi menggerogoti hatiku.
Di tiap helaan nafas, duka mengalir deras ke dadaku
Seperti laut mencurah ke kapal
Terbelah badai dan malam
Aku terpaksa menunda nafasku
Karena takut karam dalam kepedihan
“Empat Puluh Malam dan Satunya Hujan”
4 komentar:
bait itu ada pada pupuh yang mana, mevrouw?
Mampus kowe jeng...ditakoni kuwi lho...jawaben...japlakanmu rak isih to? wakakakakakak
waduh..waduh...
apa yah maksudnya..hihihi..eksplisit yah..:D
yah..kata2 itu sedikit banyak mewakili perasaanku, tapi sayangnya yang bikin bukan aku..
Posting Komentar